Bagi Bayu, memiliki kedai kopi kekinian adalah sebuah mimpi. Dia pun gembira sekali karena sekarang mimpi itu sudah terwujud dengan berdirinya kedai kopi kekinian Bencoolen Coffee di pekarangan depan rumahnya.
Bayu merupakan alumni Kartu Prakerja gelombang kedua. Dia menceritakan sudah lama ingin memulai bisnis kedai kopi. Walhasil, dia pun rutin mencari-cari informasi lewat platform digital tentang kedai kopi yang memberikan pelatihan kedai kopi kekinian.
Setelah melalui proses pencarian, pilihan Bayu jatuh pada the Bencoolen Coffee. Menurutnya, pelatihan di the Bencoolen Coffee paling meyakinkan.
“Pilihan saya jatuh pada Bencoolen Coffee juga karena di sini ada forum diskusi dengan peserta pelatihan lain yang dipimpin langsung oleh Kepala Barista Bencoolen Coffee,” kata Bayu.
Bayu mengatakan dengan mengikuti pelatihan ini wawasannya tentang membangun kedai kopi, bertambah. Sebelumnya, dia bahkan belum mempunyai gambaran bagaimana membangun sebuah kedai kopi.
“Alhamdulillah, sekarang saya bisa mempraktikkan ilmu yang saya dapat setelah mengikuti pelatihan tersebut,” kata Bayu.
Kedai kopi Bencoolen Coffee milik Bayu berdiri di halaman bagian depan rumahnya. Dia mengaku modal yang dirogoh untuk membuka usaha ini cukup minim, yakni dari uang tabungan dan insentif dari program Kartu Prakerja.
“Teman-teman yang ingin santai, silakan berkunjung ke kedai kopi saya di Jalan Cawang Baru Utara, Jatinegara,” ujar Bayu.
Zain Ismet, Wakil Ketua HKTI Sumatera Selatan, dalam acara diskusi online di Sumatera Coffee Day, Rabu, 26 Agusuts 2020, mengatakan bisnis kopi adalah peluang yang bisa membangkitkan ekonomi Indonesia di masa pandemik virus corona. Sebab usaha ini bisa menggerakkan roda bisnis petani kopi, barista dan pemilik wirausaha kopi.