Program PRAKERJA merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang mengulang fokus kegiatan, realokasi anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa untuk mempercepat penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Sampai hari ini sudah jutaan orang yang mendaftar Kartu Prakerja sejak diluncurkannya pada April lalu.
Lantas, apakah setelah lolos Prakerja berarti langsung mendapatkan pekerjaan? Tentu saja tidak, karena peserta harus mengikuti pelatihan yang menjadi bekal dalam pekerjaan.
Salah satu peserta yang sukses dari Kartu Prakerja dan kini mempunyai usaha sendiri yaitu Bayu Juliandri.
Akibat adanya Covid-19 dia kehilangan pekerjaan setelah mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Bayu bercerita bahwa setelah di-PHK dia memikirkan berbagai cara untuk bertahan hidup di tengah pandemi.
Lantas, dia pun mengikuti program Prakerja gelombang dua hingga lolos serta mengikuti pelatihan wirausaha dari Bencoolen Coffee.
“Saya coba pelajarin dari A-Z. Di sini saya rasa bisa bangkit dari nol dan bisa berjuang. Meski hanya pelatihan lewat zoom, pelatihan kelas prakerja ini membantu saya,” kata Bayu, Rabu 2 September 2020.
Bayu mengajak kepada mereka yang senasib sepertinya untuk tidak menyerah dan tetap semangat menjalani hidup dalah satunyaa mendaftar Prakerja.
“Karenanya, buat yang teman-teman semua yang pasca COVID-19 ini dirumahkan jangan patah semangat dan terus berjuang. Kita manfaatkan sistem prakerja, karena ini sudah memberi fasilitas, tinggal kemauan kita. Di sini hasil saya dari hasil pelatihan saya bisa buka usaha dengan modal minim,” ujarnya.
Bencoolen Coffee sendiri merupakan salah satu penyedia pelatihan dalam program Kartu Prakerja.
Direktur the Bencoolen Coffee, Lucky Widja mengungkapkan bahwa kisah Bayu bisa dijadikan inspirasi bagi yang lainnya.
“Setelah mengikuti program prakerja, akhirnya Bayu sukses membuka kedai mini Bencoolen Coffee dengan modal Rp3,5 juta,” kata Lucky.
Lucky menilai dengan meningkatkan kemampuan diri, saat ini menjadi hal penting di tengah ketatnya persaingan di dunia kerja dan usaha.
Dirinya pun mengajak masyarakat memanfaatkan fasilitas pelatihan Kartu Prakerja dari pemerintah ini.
“Bagi masyarakat yang sudah memiliki Kartu Prakerja atau yang sedang bersiap mengajukan permohonan mendapat fasilitas tersebut ke pemerintah, silakan berkunjung ke situs www.prakerja.bencoolencoffee.com untuk mendapat informasi mendalam pelatihan wirausaha kopi yang ditawarkan the Bencoolen Coffee,” ujar Lucky.
Dia pun menjelaskan, pelatihan yang diberikan Bencoolen Coffee menyasar tiga hal, yakni membuka wirausaha kopi kekinian, pelatihan barista, dan usaha pemasaran kopi.
“Dalam pelatihannya, peserta akan mendapatkan beragam ilmu. Bagi yang mengikuti pelatihan barista, maka peserta akan mendapatkan pengetahuan tentang karakteristik kopi, jenis-jenis kopi, cara merawat alat meracik kopi dan praktek membuat kopi kekinian,”tuturnya.
Lucky menambahkan, untuk pelatihan wirausaha kedai kopi kekinian, peserta akan mendapat pemahaman tentang kewirausahaan, bagaimana menjalankan usaha kopi, skema wirausaha kedai kopi kekinian, tips mencari lokasi berjualan, hingga simulasi agar lekas kembali modal serta membuka cabang baru.
“Yang mungkin berbeda dari pelatihan kopi kekinian lainnya, the Bencoolen Coffee memberikan penawaran membuka usaha Kedai Kopi Susu Kekinian dengan modal minim, mau modal Rp5 juta bisa, mau modal Rp2 juta juga bisa,” ucap Lucky.
Pelatihan wirausaha kedai kopi susu kekinian ini bisa diikuti siapapun, mulai dari remaja, pemilik UMKM, ibu rumah tangga yang tertarik membuka usaha kedai kopi susu kekinian, dan para peserta Kartu Prakerja yang mendapat bantuan dari pemerintah untuk pengembangan kompetensi diri.
Nah, bagi yang belum sempat atau gagal bergabung dalam program Kartu Prakerja, tidak ada salahnya untuk mencoba di gelombang selanjutnya atau bisa mendaftarkan diri ke CybersAcademy untuk mendapatkan pelatihan seperti mas bayu! Semangat Bencooleners!
English 
Indonesian 